Senin, 23 Desember 2013

4 Hewan Mitologi Penjaga Mata Angin



   Mungkin sebagian besar orang sudah tahu tentang legenda ini. Bahwa ada 4 hewan mitologi yang dipercaya adalah penjaga 4 penjuru mata angin. Hal ini dipercaya terutama oleh masyarakat Jepang, Korea, dan Cina. 4 Hewan ini dalam bahasa Jepang antara lain Seiryu, Suzaku, Byakko, dan Genbu. Sepertinya nama-nama itu tidak asing bagi sekelompok orang walaupun mereka baru tahu tentang 4 Hewan Mitologi ini. Langsung saja simak informasinya.


1. Seiryu (China: Qing Long & Korea: Chung Ryong)



   Seiryu adalah seekor naga, hewan berbadan menyerupai ular tapi punya kaki dan cakar ini berperan sebagai pelindung Buddhisme. Kebanyakan legenda Jepang tentang naga berasal dari China. Musuh abadi naga adalah manusia-burung yang disebut Karura. Unsur naga adalah alam kayu, tapi dia mengendalikan hujan dan tinggal di laut atau sungai yang dapat juga menyebabkan banjir. Di China dan Korea, naga sangat dekat dengan lambang kekaisaran. Dalam mitologi barat, naga sering dijadikan tokoh Antagonis atau makhluk yang mengganggu ketentraman manusia. Dalam budaya Timur, naga adalah sosok pembawa keberuntungan dan kekayaan yang wujudnya memang menyeramkan tapi pengasih dan adil.

Hewan inilah yang menjaga mata angin bagian Timur.



2. Suzaku (China: Zhu Que & Korea: Jujak)


   Suzaku sebenarnya adalah Burung Merah atau burung api yang sering dipasangkan dengan naga yang mirip dengan Phoenix. Pasangan ini menggambarkan perseteruan namun juga kebahagiaan dalam perkawinan. Tidak heran kalau Phoenix menjadi lambang permaisuri kaisar. Suzaku memiliki bulu yang bersinar-sinar, dan kemunculannya dikaitkan dengan hari baik. Sebenarnya pengertian burung merah dan Phoenix tidak sama. Burung merah ‘menggantikan’ Phoenix, tapi secara umum tetap Phoenix yang lebih terkenal ketimbang burung merah yang terkesan hanya burung biasa.

Hewan inilah yang menjaga mata angin bagian Selatan.



3. Byakko (China: Xi Fang Bai Hu / Bai Hu & Korea: Baekho)


   Byakko adalah Macan Putih sebagai salah satu hewan mitologi pelindung salah satu arah mata angin. Di beberapa versi, ada yang menamakan macan putih ini sebagai Kirin, hewan legenda berbadan seperti Kijang atau kuda yang memiliki sebuah tanduk. Dalam mitologi Jepang, secara khusus Kirin lebih digambarkan memiliki tubuh menyerupai Kijang. Dalam versi lain, Kirin bertubuh Kijang namun berkepala Singa, dan banyak terjemahan yang mengatakan bahwa Kirin sama dengan Unicorn. padahal Unicorn adalah kuda bertanduk, sementara Kirin kepalanya bukan kuda. Dalam Kitab Tang, yang reinkarnasi dari Byakko adalah Li Luo Cheng dan reinkarnasi Seiryu adalah dikatakan sebagai pemberontak yang dinamakan Xiongxin. Mereka berdua adalah saudara yang bersumpah pada Qin Shubao, Cheng Zhijie dan Yuchi Jingde. Jiwa mereka setelah kematian dikatakan memiliki tubuh pahlawan baru Dinasti Tang dan Dinasti Liao, Xue Rengui dan Dia Suwen.

Hewan inilah yang menjaga mata angin bagian Barat.



4. Genbu (China: Xuan wu & Korea: Hyunmoo)



   Genbu adalah kura-kura yang hidup berdampingan bersama ular. Kura-kura adalah lambang umur panjang dan kebahagiaan. Keduanya dipercaya merupakan penyebab terjadinya alam semesta. Kura-kura yang berunsur Yin dan ular berunsur Yang, dimana tempurung kura-kura adalah alam semesta. Tempurung kura-kura yang kuat dan berfungsi sebagai pelndung tubuhnya mirip dengan fungsi tameng, sehingga kura-kura dalam Shijin disebut sebagai Black Warrior. Relief kuno kura-kura yang paling dekat dapat kita temui di Candi Borobudur.

Hewan inilah yang menjaga mata angin bagian Utara.


   Nah, itulah 4 Hewan Mitologi yang dipercaya sebagai Penjaga Arah Penjuru Mata Angin. Jika kalian pernah bermain Digimon World 3 atau 2003, mungkin saat kalian membacanya sedikit terkejut. Karena 4 Hewan ini di aplikasikan kedalam game sebagai Pusat Kota dimana kota itu bertempatan seperti Arah Mata Angin, semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Diberdayakan oleh Blogger.

Flag Counter

Flag Counter

Followers

- Copyright © 2013 Hendro-Hady -Hendro-Hady- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -