Tampilkan postingan dengan label Fakta dan Asal-Usul. Tampilkan semua postingan

4 Hewan Mitologi Penjaga Mata Angin



   Mungkin sebagian besar orang sudah tahu tentang legenda ini. Bahwa ada 4 hewan mitologi yang dipercaya adalah penjaga 4 penjuru mata angin. Hal ini dipercaya terutama oleh masyarakat Jepang, Korea, dan Cina. 4 Hewan ini dalam bahasa Jepang antara lain Seiryu, Suzaku, Byakko, dan Genbu. Sepertinya nama-nama itu tidak asing bagi sekelompok orang walaupun mereka baru tahu tentang 4 Hewan Mitologi ini. Langsung saja simak informasinya.


1. Seiryu (China: Qing Long & Korea: Chung Ryong)



   Seiryu adalah seekor naga, hewan berbadan menyerupai ular tapi punya kaki dan cakar ini berperan sebagai pelindung Buddhisme. Kebanyakan legenda Jepang tentang naga berasal dari China. Musuh abadi naga adalah manusia-burung yang disebut Karura. Unsur naga adalah alam kayu, tapi dia mengendalikan hujan dan tinggal di laut atau sungai yang dapat juga menyebabkan banjir. Di China dan Korea, naga sangat dekat dengan lambang kekaisaran. Dalam mitologi barat, naga sering dijadikan tokoh Antagonis atau makhluk yang mengganggu ketentraman manusia. Dalam budaya Timur, naga adalah sosok pembawa keberuntungan dan kekayaan yang wujudnya memang menyeramkan tapi pengasih dan adil.

Hewan inilah yang menjaga mata angin bagian Timur.



2. Suzaku (China: Zhu Que & Korea: Jujak)


   Suzaku sebenarnya adalah Burung Merah atau burung api yang sering dipasangkan dengan naga yang mirip dengan Phoenix. Pasangan ini menggambarkan perseteruan namun juga kebahagiaan dalam perkawinan. Tidak heran kalau Phoenix menjadi lambang permaisuri kaisar. Suzaku memiliki bulu yang bersinar-sinar, dan kemunculannya dikaitkan dengan hari baik. Sebenarnya pengertian burung merah dan Phoenix tidak sama. Burung merah ‘menggantikan’ Phoenix, tapi secara umum tetap Phoenix yang lebih terkenal ketimbang burung merah yang terkesan hanya burung biasa.

Hewan inilah yang menjaga mata angin bagian Selatan.



3. Byakko (China: Xi Fang Bai Hu / Bai Hu & Korea: Baekho)


   Byakko adalah Macan Putih sebagai salah satu hewan mitologi pelindung salah satu arah mata angin. Di beberapa versi, ada yang menamakan macan putih ini sebagai Kirin, hewan legenda berbadan seperti Kijang atau kuda yang memiliki sebuah tanduk. Dalam mitologi Jepang, secara khusus Kirin lebih digambarkan memiliki tubuh menyerupai Kijang. Dalam versi lain, Kirin bertubuh Kijang namun berkepala Singa, dan banyak terjemahan yang mengatakan bahwa Kirin sama dengan Unicorn. padahal Unicorn adalah kuda bertanduk, sementara Kirin kepalanya bukan kuda. Dalam Kitab Tang, yang reinkarnasi dari Byakko adalah Li Luo Cheng dan reinkarnasi Seiryu adalah dikatakan sebagai pemberontak yang dinamakan Xiongxin. Mereka berdua adalah saudara yang bersumpah pada Qin Shubao, Cheng Zhijie dan Yuchi Jingde. Jiwa mereka setelah kematian dikatakan memiliki tubuh pahlawan baru Dinasti Tang dan Dinasti Liao, Xue Rengui dan Dia Suwen.

Hewan inilah yang menjaga mata angin bagian Barat.



4. Genbu (China: Xuan wu & Korea: Hyunmoo)



   Genbu adalah kura-kura yang hidup berdampingan bersama ular. Kura-kura adalah lambang umur panjang dan kebahagiaan. Keduanya dipercaya merupakan penyebab terjadinya alam semesta. Kura-kura yang berunsur Yin dan ular berunsur Yang, dimana tempurung kura-kura adalah alam semesta. Tempurung kura-kura yang kuat dan berfungsi sebagai pelndung tubuhnya mirip dengan fungsi tameng, sehingga kura-kura dalam Shijin disebut sebagai Black Warrior. Relief kuno kura-kura yang paling dekat dapat kita temui di Candi Borobudur.

Hewan inilah yang menjaga mata angin bagian Utara.


   Nah, itulah 4 Hewan Mitologi yang dipercaya sebagai Penjaga Arah Penjuru Mata Angin. Jika kalian pernah bermain Digimon World 3 atau 2003, mungkin saat kalian membacanya sedikit terkejut. Karena 4 Hewan ini di aplikasikan kedalam game sebagai Pusat Kota dimana kota itu bertempatan seperti Arah Mata Angin, semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Asal - Usul Anime



Anime, berasal dari kata “animation”, dalam kamus bahasa Inggris diartikan sebagai film animasi bergaya Jepang atau film animasi yang diproduksi oleh Jepang itu memang populer di Indonesia. Popularitasnya di Indonesia itu sebenarnya sudah dimulai pada awal dekade 1980-an ketika video betamax sedang menjamur.

Penggemar anime yang lahir pada dekade 1960-an dan 1970-an mungkin masih sangat ingat anime bertajuk “Voltus Five”, “God Sigma” “Candy-Candy” dan “Ikkyu-san” yang begitu populer pada dekade 1980-an. Namun popularitasnya di Indonesia saat itu masih terbatas karena beredar dalam format video betamax, sedangkan pada waktu itu ga semua orang bisa membeli perangkat pemutar video betamax.

Pada dekade 1990-an, anime dapat dikatakan benar-benar “booming” karena pada waktu itu stasiun televisi Indonesia mulai memutar beberapa serial anime populer sehingga dapat disaksikan siapapun yang memiliki televisi. Indosiar yang baru lahir pada pertengahan 1990-an juga ga mau ketinggalan untuk menayangkan anime. Malah anime-anime yang ditayangkan Indosiar saat itu sangat meledak di Indonesia.

Pemirsa setia Indosiar pada dekade tersebut tentu saja masih ingat tayangan serial anime yang sangat populer, “Sailor Moon” dan “Born to Cook”. Dibandingkan dengan stasiun-stasiun televisi lain di Indonesia, mungkin dapat dikatakan hanya Indosiar yang masih setia dan konsisten menayangkan anime di layar kaca hingga kini. Sebut saja “Digimon”, “Inuyasha”, “Gundam Seed”, “Dragon Ball”, “Detective Conan”, “GTO”, “Naruto” dan masih banyak anime yang pernah dan sedang ditayangkan di Indosiar.

Popularitas anime pun makin menggila setelah VCD dan DVD anime bajakan begitu mudah didapatkan di seantero Indonesia, tidak hanya dijual di pusat-pusat perbelanjaan, bahkan mudah didapatkan melalui internet. Para otaku, sebutan untuk penggemar anime dan manga, di Indonesia pun memberikan andil atas populernya genre tersebut dengan membentuk berbagai komunitas baik di dunia nyata ataupun di internet seperti milis dan forum.

Dalam artikel Michael O’Connell “A Brief History of Anime” dalam buku “Otakun 1999 Program Book” (1999), bahwa anime sebagai film animasi telah berkembang di Jepang sejak awal abad ke-20, tetapi dalam bentuk yang sekarang, baru dimulai pada dekade 1960-an ketika Osamu Tezuka, pembuat komik yang juga bapak manga Jepang, tertarik pada animasi setelah terlibat sebagai konsultan untuk film animasi buatan Toei “Alakazam the Great” (1960) yang berdasarkan komiknya.

Sebelum dekade 1960-an, gaya film-film animasi Jepang masih dipengaruhi oleh animasi Barat terutama animasi produksi Walt Disney. Menurut O’Connell, Tezuka membawa gaya baru dalam pembuatan anime terutama pada desain karakter dan juga penggunaan ekspresi emosi yang kaya. Desain karakter Osamu Tezuka yang menyederhanakan karakter wajah, pembuatan mata yang besar dan penggunaan ekspresi emosi pada karakter anime dan manga itulah membawa pengaruh dahsyat pada industri anime Jepang setelah Perang Dunia II.

Karya Osamu Tezuko yang fenomenal tentu saja adalah “Astro Boy”. Anime “Astro Boy” (1966) itu diangkat dari komiknya bertajuk sama yang dibuat pada dekade 1950-an. Gaya anime yang berdasarkan teknik ciptaan Osamu Tezuko makin berkembang setelah genre anime tidak lagi terbatas untuk konsumen anak-anak, tapi juga melebar ke berbagai genre seperti yang dikenal sekarang antara lain genre fiksi ilmiah, drama percintaan, horor dan aksi laga yang lebih banyak ditujukan pada konsumen usia remaja dan dewasa.

Lompatan terbesar yang dibuat di dunia anime ketika serial anime di televisi berjenis fiksi ilmiah meledak di pasaran. Hal ini terjadi berkat serial animasi “Uchu Senkan Yamato ” (di Amerika dikenal sebagai “Space Battleship Yamato”) karya Leiji Matsumoto mampu menangkap imanjinasi penontonnya. Leiji Matsumoto yang dianggap sebagai bapak anime fiksi ilmiah juga menginspirasi banyak anime bergenre fiksi ilmiah populer antara lain “Uchu Kaizoku Captain Harlock” dan “Galaxy Express 999″ (1999).

Selain itu subgenre fiksi ilmiah yaitu anime mecha (robot) yang menampilkan robot-robot raksasa yang dipiloti manusia yang sebenarnya sudah ada sejak Shotaro Kaneda menciptakan “Tetsujin 28″ pada 1966 yang kemudian disusul dengan serial populer “Voltus V”. Namun pada tahun 1979 subgenre tersebut mendapat darah baru setelah mengalami interpretasi baru dengan pembuatan serial anime bertajuk “Mobile Suit: Gundam” yang disusul dengan berbagai “spin off” (keturunan) seperti “Gundam X”, “Gundam Seed”, “Gundam Destiny” dan banyak lain.

Begitu pula dengan genre-genre lainnya yang juga populer seperti genre drama percintaan “Hana Yori Dango”, genre horor ” Angel of Darkness” dan sebagainya. Bicara tentang anime, juga tidak bisa dilepaskan dari manga. Di Jepang, pengertian anime sendiri tidak hanya mengacu pada animasi, namun juga mengacu pada manga. Terlebih lagi sebagian besar anime Jepang sering diangkat dari manga (komik Jepang), walau anime juga diangkat dari novel, game atau cerita rakyat Jepang. Selain itu, juga ada anime populer yang kemudian dibuatkan manga seperti serial “Gundam”.

Manga dalam bentuk modern telah dimulai sejak Perang Dunia dan juga memiliki akar sejarah yang sangat tua sejak awal kesenian Jepang, namun memiliki momentum sangat berarti setelah Osamu Tezuka menciptakan karya manga fenomenal “Astro Boy” pada tahun 1951. Ga heran jika dalam perkembangannya teknik pembuatan manga sangat terpengaruh oleh gaya Osamu Tezuka karena juga memiliki karakteristik sama dengan anime seperti desain karakter wajah dan mata yang bulat besar.

Selain itu, teknik Tezuka dalam membuat manga dengan pendekatan sinematografi mampu menyajikan kisah yang menggugah emosi pembacanya dibandingkan dengan komik Barat yang cenderung datar dari sisi emosi. Dalam proses tersebut, Tezuka telah mengajari dan menginspirasi para artis pembuat manga bagaimana memvisualisasikan dan membuat komposisi sebuah kisah manga yang dinamis dan selalu bergerak. Proses itu juga terlihat dalam pembuatan anime yang berdasarkan gambar-gambar yang dibuat tangan, walau kini dalam perkembangannya banyak menggunakan teknologi grafis komputer.

Juga tidak boleh dilupakan jasa artis wanita Machiko Hasegawa yang menciptakan manga “Sazae-san” sejak tahun 1946. Kisah manga karya Machiko Hasegawa yang memfokuskan pada kehidupan wanita inilah menginspirasikan manga genre shojo (drama percintaan) untuk segmen pembaca gadis remaja. Tidak heran jika genre manga shojo untuk remaja wanita hingga kini pun sangat terlihat pengaruh gaya Machiko Hasegawa seperti desain karakter wajah baik pria maupun wanita yang begitu lembut dan cantik, bentuk mata yang sayu dan bulu mata yang panjang.

Nah, seperti yang telah dikatakan di atas bahwa anime dan manga kini sangat populer di Indonesia sehingga mengalahkan komik dan animasi dari belahan dunia barat yang sempat berjaya seperti Tintin atau Superman dan Batman. Anda bisa melihat bagaimana banyaknya manga yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia di toko-toko buku Indonesia seperti manga “Kungfu Boy”, “Detecive Conan” dan sebagainya.

Begitupula penggemar manga juga ingin menyaksikan adaptasi manga dalam bentuk anime. Popularitas tersebut mau tidak mau pun membawa perubahan di Indonesia seperti munculnya komunitas penggemar manga dan anime. Selain itu, juga terlihat bagaimana penggemar anime dan manga di Indonesia mengekspresikan diri dalam “cosplay” yaitu berdandan dengan kostum yang berdasarkan karakter-karakter anime dan manga kesayangan mereka.

Asal - Usul Anime

Minggu, 15 Desember 2013
Meme Comic ini sendiri berawal dari situs 9gag sebuah situs funny picture creator, mulai dikenal istilah rage meme comic. Di indonesia populer semacam ragecomic 9gag yaitu 1cak.com. Arti meme comic adalah suatu gambar ilustrasi wajah berupa coretan, misalnya seperti trollface. Bagi orang awam yg melihat sulit untuk paham, namum lama kelamaan akan mengerti maksudnya. Karena ituy meri mengenaal arti meme comic yang biasa munculdi 9gag dan 1cak. Meme itu sendiri berasal dari kata "mimik" dalam bahasa indonesia juga berarti ekspresi wajah seseorang.

1. Trollface

meme ini sepertinya menjadi favorit para pembuat ragecomic akhir-akhir ini. Trollface meme di gambarkan sedang tertawa dan bermuka licik, dan memang meme ini di buat dalam ragecomic untuk menjahili para pembaca ragecomic tsb. Tapi ngga selalu menjahili, kadang trollface juga bisa buat lelucon yang bikin kalian pada ketawa.

2. Bitch Please

‘Bitch please’ adalah cuplikan ekspresi dari pemain basket yang bernama Yao Ming yang sedang tertawa terbahak-bahak saat jumpa pers , pada Mei 2009.
Fungsi menunjukkan sesuatu yang lebih 'wah'senyum menyindir mengekspresikan 'ketidakmenyesalan' atas sesuatu yang telah diperbuat Setelah banyak modifikasi terhadap ekspresi ini, sekarang, sudah muncul meme serupa yang berfungsi lain seperti: Menunjukkan rasa jijik/takut & penolakan Menunjukkan rasa acuh.

3. YU NO

 Meme yang memang jengkel atau kesal terhadap sesuatu, jadi dia menyarankan sesuatu untuk sesuatu yang menjengkelkan itu. Contohnya kalo meme ini gak bisa nyelesaiin soal matematika, dia pasti bilang “MATH, Y U NO selesaiin masalah lu sendiri”

4. If You Know What I Mean

 Foto Mr.bean yang di edit sedemikian rupa jadi internet meme. Meme ini artinya “Jika kamu tau maksudku” di jelaskan kalau sesuatu yang awalnya membingungkan si pembaca lama-lama bakal ngerti maksudnya. Biasanya kata-kata kotor yang di sensor misalnya f*ck, sh*t, dll berarti sm*sh??? If You Know What I Mean.

5. Forever Alone (FA)

 Berdasarkan berbagai sumber, diketahui bahwa komik asli 'Forever Alone Guy' pertama berjudul 'April Fools'. Komik tersebut diunggah oleh pengguna FunnyJunk yang ber-username Azuul.Meme 'Forever Alone' berfungsi untuk Mengekspresikan misalnya tentang rasa kesepian, Kekecewaan terhadap dunia.

6. Me Gusta

 Sebuah Frase Colloquial dari bahasa Spanyol 'Me Gusta' pertama kali diadaptasi dari sebuah rage comic yang digambar oleh seorang ilustrator bernama Matt Oswald. Fungsi meme ini untuk mengekspresikan rasa senang yang aneh pada suatu keadaan, yang apabila orang lain melihatnya, akan mengira orang tersebut mengalami keterbelakangan mental dan juga dapat dipakai untuk mewakili respon suka terhadap sesuatu yang mengekspresikan.

 7. ffuuu

 ffuuu yaitu meme yang menandakan suatu kemarahan pada keadaan yang sangat aneh. Tetapi kadang kemarahan meme ini di akibatkan oleh kejahilan si trollface

8. Genius

 Meme Genius ini menandakan tentang sesuatu yang konyol atau suatu kebodohan. Tetapi terkadang ini juga bisa untuk mengejek.

9.You Don't Say

 “You Don’t Say” itu berfungsi untuk mengekspresikan tanggapan terhadap pernyataan lazim bahkan kakek-nenek pun pasti tau.Pertanyaan retoris yang sudah pasti jawabannya, sehingga orang yang ditanyai lebih memilih untuk menjawab secara sarkastik.

Budayakan Membaca dan Komentar!!...

Sekian dari saya pengunjung yang baik meninggalkan komentar meskipun hanya kata "Terima Kasih" itu sudah membuat orang yang posting senang.

Asal-usul Meme Comic

Senin, 04 November 2013
Diberdayakan oleh Blogger.

Flag Counter

Flag Counter

Followers

- Copyright © 2013 Hendro-Hady -Hendro-Hady- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -